Bab 44
Kondisi Nayara sama sekali tidak memungkinkan untuk menjawab, jadi Alestan yang mengangkatnya.
"Halo, Bibi Adelindra. Benar, Nayara ada di sini bersamaku."
Suara Adelindra penuh kekhawatiran, "Alestan, anak itu paling takut dengan hujan badai. Ini petir sama hujan deras, di jalan juga bahaya. Biar aku jemput dia ya?"
Alestan berpikir sejenak lalu menjawab, "Bibi Adelindra, malam ini biarkan Nayara menginap di Keluarga Herdiana saja. Cuaca buruk, Anda keluar juga berbahaya. Besok setelah cerah, aku sendiri akan mengantarnya pulang."
Mungkin takut Adelindra khawatir, Alestan menambahkan, "Bibi Adelindra, jangan cemas, Keluarga Herdiana punya banyak kamar tamu. Aku akan minta pelayan menyiapkan satu."
Adelindra pun tenang, "Aduh, malah merepotkan kalian, sungguh maaf sekali."
Alestan begitu sopan, "Ah, jangan berkata begitu, ke depannya kita semua keluarga, tidak perlu sungkan."
Mendengar itu, wajah Adelindra langsung tertegun. Jangan-jangan. Nayara belum sempat bilang hal itu?
Kalau tida

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link