Bab 9
Ketika Juan membuka pintu kamar bangsal Amira, dari dalam terdengar suara benda-benda dibanting dengan keras.
Perawat itu berdiri di depan pintu. Sambil melihat Juan, perawat itu berkata dengan suara pelan, "Nona Amira terus mengamuk. Dia mengatakan ingin bertemu dengan Anda. Saya juga nggak bisa berbuat apa-apa ... "
Juan mengangguk dan menyuruh perawat itu pergi, kemudian perlahan masuk ke kamar bangsal.
Kamarnya sangat berantakan, dengan gelas-gelas pecah, nampan buah yang hancur, dan robekan majalah yang berserakan di lantai.
Amira duduk di ranjang pasien. Wajah Amira pucat, mata memerah, dia juga memegang bantal yang akan dia banting ke lantai.
"Pergi! Aku nggak mau ketemu kalian! Aku mau kakakku yang datang!" jerit Amira dengan suara yang memekik telinga. Sikapnya seperti orang gila.
Juan mengernyit. Dia segera berdiri di hadapan Amira dan berkata dengan suara tidak berdaya, "Amira, berhentilah membuat onar."
Ketika Amira mendengar suara Juan, Amira langsung mengangkat kepala. So

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link