Bab 14
Hansen menatap Marsha yang tiba-tiba tersenyum tipis, seolah teringat pada sesuatu. Hatinya bergejolak, seperti ada sesuatu yang siap meledak dari dalam dirinya.
Setelah terdiam cukup lama, akhirnya Hansen melangkah maju dan berhenti tepat di hadapan Marsha.
Hansen sangat tinggi, lebih tinggi satu kepala dari Marsha. Saat berdiri di depannya, bayangan pria itu menutupi seluruh tubuh Marsha. Dia mengangkat tangan, seakan ingin menyentuh Marsha, namun akhirnya hanya bisa menurunkannya kembali dengan gentar.
"Marsha, maafkan aku."
Pernyataan maaf ini terlambat tiga tahun, tetapi mau tak mau dia berpikir, meski tiga tahun telah berlalu, itu masih lebih baik daripada tidak pernah bertemu lagi selama hidup.
Sebuah permintaan maaf tanpa penjelasan itu membuat Marsha ikut tertegun.
"Apa?" Dia bertanya dengan refleks, lalu seperti teringat sesuatu, dia tidak tahu Hansen sedang meminta maaf untuk hal yang mana, dan akhirnya hanya terdiam.
Di seberangnya, Hansen mulai menjelaskan, "Aku nggak tahu

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link