Bab 166 Aku Menang
Susan menoleh tajam pada Hardy, lalu berbalik dan meninggalkan ruangan.
Sementara itu, melihat pintu yang setengah tertutup, Hardy berhati-hati menutupnya rapat-rapat agar Susan tidak mengetahui maksudnya.
Jovan seharusnya melihatnya.
Dia mendengus dingin, tidak peduli bagaimana baiknya citra Jovan di hadapan Susan, selama dia berani mencium Susan di depan Jovan, itulah momen kemenangan sejatinya.
Sebuah langkah yang mematikan.
Apa Jovan berani melakukannya?
Tentu tidak, dan dia pun tidak punya kesempatan itu.
Hardy mengikuti Susan dari belakang, dan saat hendak masuk, pintu kamar langsung ditutup sehingga dia hampir menabraknya.
Dia ingin bermain-main sedikit dengan Susan, namun Susan tidak memberinya kesempatan.
Susan duduk di dalam kamar, mengangkat tangan menyentuh sudut bibirnya, tetap merasa Hardy aneh dan membingungkan.
Keesokan paginya, Jovan juga tampak berubah menjadi aneh.
Pandangan mata Jovan sering jatuh ke arahnya, lalu berpindah, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Hari

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link