Bab 172 Asisten Itu Memarahinya
Asisten itu bermasalah.
Namun, Susan tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya meminta Miko untuk mengantar mereka ke bawah.
Susan berdiri di depan jendela besar, merenung. Siapa sebenarnya asisten itu?
Secara logika, seharusnya dia ingin artisnya mendapatkan kontrak iklan, tetapi kenapa sikap pria botak itu justru sebaliknya?
Miko mendorong pintu masuk. "Nona, Hardy menanyakan kapan Anda akan menemuinya?"
Mendengar nama Hardy, Susan merasa agak kesal. "Cari tahu dulu kondisi perusahaan James."
Miko mengangguk.
Ketika Susan hendak keluar, pintu kantornya tiba-tiba lebih dulu terbuka. Hardy melangkah masuk.
"Sekarang kamu punya waktu?" Hardy menutup pintu dengan santai.
Susan memberi isyarat agar Miko keluar dulu, lalu berkata, "Katakan saja, ada urusan apa?"
Sebelum datang, Hardy sudah menjelaskan tujuannya, tetapi baru sebentar saja Susan sudah melupakannya.
Atau lebih tepatnya, Susan sejak awal memang tidak menganggap serius ucapannya.
Hardy duduk di hadapannya. "Aku ingin bekerja sama den

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link