Bab 42 Suasana Hati Susan Makin Buruk
Hardy mengejek sambil tertawa dingin, "Kamu pikir aku senang mengurusimu?"
"Aku nggak perlu kamu urusi. Sekarang, silakan pergi." Suara Susan dingin dan tegas.
Hardy menanggapinya dengan malas, lalu memerintahkan polisi, "Lepaskan dia."
Susan tetap duduk tanpa bergerak, menatap dengan sinis. "Kalau kamu sudah membiarkan Milana menuntutku, jangan lagi berpura-pura seolah peduli. Apa kamu nggak merasa jijik?"
Hardy melangkah ke depan, menunduk, dan meletakkan kedua tangannya di bahu Susan. Tatapannya tajam dan dingin. "Ini yang terakhir kalinya. Setelah ini, hidup atau matimu nggak ada hubungannya lagi denganku."
Kalau bukan karena Riana tahu Susan ditangkap dan memaksanya datang, dia bahkan tidak akan repot-repot datang ke kantor polisi.
Namun, setelah datang, Susan malah bersikap seolah tidak berterima kasih. Melihatnya seperti itu, hanya membuatnya makin kesal.
Susan tidak menepis tangannya, justru menarik kerah Hardy agar menunduk. "Urusan antara aku dan Milana, aku pasti akan menunt

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link