Bab 94 Biar Hardy Merawatmu
"Bu, aku nggak berpikiran aneh." Setelah bangun kali ini, meski wajah Susan masih menyimpan kesedihan yang sulit hilang, emosinya jauh lebih stabil.
Riana dengan khawatir membantu Susan kembali berbaring di tempat tidur, lalu menutup jendela. "Tubuhmu masih lemah sekarang, nggak baik terkena angin dingin."
Susan mengangguk, seperti bayi yang patuh. "Kalau begitu, aku akan hati-hati lain kali."
Dia lalu bertanya pada Riana, "Bu, kapan kita akan pulang?"
"Tunggu sampai tubuhmu agak lebih sehat, baru kita berangkat. Sekarang tubuhmu sangat lemah." Riana mengelus pipi Susan, "Kamu tahu nggak, kamu tiba-tiba kehilangan banyak darah, kami sangat ketakutan."
Susan benar-benar tidak tahu. Hari itu saat meninggalkan rumah sakit dia hanya merasa agak lelah, dan tentang apa yang terjadi setelahnya, dia sama sekali tidak tahu.
Riana memeluknya. "Sebaiknya kamu berbaring saja, jangan banyak bergerak. Tunggu sampai dokter bilang kamu hampir sembuh, baru boleh turun dari tempat tidur."
Susan agak cem

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link