Bab 44
Leon berusaha mengalihkan kemarahan pada Chelsea.
Chelsea mengabaikan tatapan Leon, dia memerhatikan noda kopi yang menyebar di tubuh Alfred. Di tulang selangkanya yang indah pun masih tersisa beberapa tetes kopi.
Dia ragu sejenak, akhirnya mengambil beberapa tisu. Saat hendak memberikannya, suara rendah Alfred terdengar di sampingnya.
"Memang menyebalkan."
Leon tampak menemukan topik yang bisa dibicarakan dengan Alfred sehingga berkata dengan antusias.
"Dulu, gadis busuk ini ingin membatalkan pertunangan denganmu dan aku berusaha keras mencegahnya, tapi dia keras kepala seperti ibunya. Kalau bukan karena dia, kami ...."
Alfred hanya diam mendengarkan ucapan Leon, tanpa memberi komentar apa pun. Dia dengan sangat santai mengambil tisu dari tangan Chelsea, lalu menyeka noda kopi di tubuhnya.
Leon melihat gerak-geriknya, lalu ekspresinya berubah. Tadi ketika Leon menyodorkan tisu kepada Alfred, dia bahkan tidak meliriknya sama sekali, tapi sekarang justru dengan sangat natural menerima t

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link