Bab 6
Setelah tubuh Jason pulih, dia masih tidak kembali.
Dia mengirim pesan padaku, mengatakan dokter menyarankan agar dia tidak mendapat rangsangan sekarang.
Tamparan Sofia cukup keras.
Saat aku mengompres wajahku dengan kain, aku menyadari kain itu menjadi dingin.
Sama seperti cinta.
Apakah aku yang sudah terlalu berlebihan?
Di waktu istirahat sesi belajar mandiri tahun ketiga SMA, kelas terasa sangat ribut. Setelah aku selesai membuat desain untuk Jason, dia tidak bisa menahan diri untuk menyodok punggungku, lalu bertanya, "Apa kamu ingin menjadi pacarku?"
Aku menunjukkan wajah bingung, sementara Jason berbicara dengan suara rendah dan pelan, "Aku serius. Aku ingin berpacaran denganmu."
Sampai sekarang aku masih tidak melupakan ekspresinya pada saat itu. Dia tampak serius, tegang, sekaligus juga gigih.
Aku juga tidak akan melupakan bagaimana dia melakukan perjalanan yang sangat jauh untuk datang ke kotaku setelah lulus. Pada saat itu, aku menangis tersedu di bahunya.
Pada malam tahun bar

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link