Bab 14
Aruna memahami watak Julian, tahu bahwa selama tujuannya belum tercapai, pria itu tidak akan menyerah.
Benar saja, keesokan paginya, dia melihat Julian berdiri di depan pintu menunggunya.
Begitu melihatnya, Julian langsung menyerahkan setumpuk foto ke hadapannya.
"Runa, Aurora telah menyakitimu dan memfitnahmu. Aku sudah menyuruh orang menghukumnya, ini buktinya"
Aruna bahkan tidak mengangkat kelopak matanya, melewatinya dan berjalan keluar.
"Aku nggak tertarik."
Aurora mau mati atau hidup, sama sekali tidak ada hubungannya dengannya.
Karena dia sudah lama tidak peduli lagi.
Tanpa diduga, pergelangan tangannya kembali dicekal dan punggungnya menabrak dada yang keras.
Lengan Julian mencengkeram pinggangnya erat-erat dan berkata sambil menggertakkan gigi.
"Runa, aku tahu aku bersalah. Setelah kamu pergi, aku baru menyadari bahwa aku sudah lama jatuh cinta padamu. Aku sudah menghukum Aurora. Apa lagi yang harus kulakukan supaya kamu bisa memaafkanku?"
Dia merindukan kebaikan Aruna padanya

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link