Bab 571
Carson tiba-tiba menundukkan pandangan dan tersenyum. "Kalau kamu benaran mau cerai, cerai saja."
Aku tidak bisa berkata-kata.
Mengapa Carson seolah-olah sudah tercerahkan habis pingsan.
Aku berkata, "Barusan, aku sudah mengetahui banyak hal dan ingin membicarakan banyak hal denganmu. Carson, minum obatmu dulu, oke?"
"Sudah kubilang, nggak usah kamu urus. Pergi kamu!"
Nada suara Carson tiba-tiba menjadi keras. Dadanya naik turun.
Senyum sinis menghiasi wajah tampan Carson. "Kamu mulai bersimpati karena aku pingsan dan kambuh?"
Aku tidak bisa berkata-kata.
Pria ini sungguh sensitif dan rapuh.
"Aku nggak butuh rasa simpatimu. Pergi!"
Carson menunjuk pintu bangsal dengan sikap dingin dan tegas.
Jika itu dulu, aku pasti langsung pergi. Siapa yang bisa menoleransi hati Carson yang sensitif dan rapuh?
Akan tetapi, sekarang berbeda. Aku sudah memahami segalanya setelah membaca pesan Riris.
Aku tersenyum. "Kamu mau minum obat atau nggak?"
Carson mengernyit. "Kenapa kamu senyum? Kamu nggak meng

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link