Bab 587
Namun, Carson kemudian dengan mata merah, marah dan mencengkeram leherku, memintaku untuk selamanya pergi dari Kota Suris.
Ternyata hal-hal di dunia ini selalu sulit diprediksi!
Setelah keluar dari restoran masakan tradisional, banyak pejalan kaki yang mengenali kami, mereka ingin berfoto bersama kami dan mewawancarai kisah cinta kami.
Carson menanggapi mereka dengan acuh tak acuh, lalu menarik tanganku dan mulai berlari.
Itulah pertama kalinya aku berlari dengan bebas di tengah angin salju.
Dia memegang tanganku di depanku.
Menghadapi angin dingin, salju sebesar bulu angsa jatuh di wajahku.
Namun, aku tidak merasa kedinginan, malah merasa tanganku, hatiku, semuanya hangat.
Kami berlari sampai ke pinggir sungai yang sepi, angin dingin berembus kencang.
Carson membantuku merapikan syal dan topi, lalu bertanya, "Kedinginan?"
Aku menggelengkan kepala, sambil tersenyum padanya, "Semuanya salahmu, berani-beraninya ungkapkan cinta dengan begitu terbuka, sekarang aku jadi terkenal."
"Tapi, ak

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link