Bab 656
"Oke."
Orang itu segera mengambil sebuah kotak dari mobil dan turun.
Aku segera mengambil kotak itu dan sebelum berangkat, aku memeriksanya lagi, "Ini dikirim ke Rumah Sakit Harmoni untuk pasien nomor 377?"
"Benar, cepat antarkan."
Pada saat yang sama, Dokter Herman juga menelepon.
"Nona Meisya, sudah mendapatkan sumber ginjalnya belum?"
"Ya, sudah." Aku memasukkan kotak itu ke dalam mobil dengan hati-hati, kemudian duduk di kursi pengemudi dan berkata ke ponsel, "Baru saja kuambil, aku akan segera membawanya ke sana."
"Cepatlah, ibumu sudah disuntik obat bius dan sekarang kita menunggu sumber ginjalnya."
"Ya."
Begitu Dokter Herman mendesak, aku menjadi semakin panik. aku takut organnya akan rusak dan ibuku tidak sempat menunggu.
Akan tetapi, panggilan telepon kakakku datang lagi.
Aku menyalakan pengeras suara.
"Mei, Dokter Herman bilang kamu pergi untuk mengambil sumber ginjalnya. Sudah diambil?"
"Sudah, sekarang aku dalam perjalanan ke rumah sakit."
"Ya, hati-hati. Kakak menunggumu d

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link