Bab 769
Ekspresi suram dan suara dingin pria itu menarikku kembali ke kenyataan.
Dia menyibak rambut basah di dahiku, mencium bibirku, dan dengan suara paling lembut mengucapkan kata-kata yang paling kejam, "Barusan, ada satu momen di mana aku benar-benar mau bunuh kamu."
Memang benar, tadi gerakannya sangat kasar dan kejam, seolah-olah dia benar-benar ingin menghabisi diriku.
Sekarang gairah telah surut, rasa sakit di punggung akibat gesekan menjadi makin jelas terasa.
Jari-jarinya membelai bahuku, suaranya terdengar penuh penahanan, "Selamat datang kembali. Aku nggak akan usir kamu lagi, tapi aku juga nggak akan lepaskan kamu."
Aku tidak peduli lagi. Bagaimanapun, sebagian besar hidup kami telah dihabiskan untuk saling menyakiti, jadi aku tidak peduli jika ini terus berlanjut.
Selama dia tidak menghalangi diriku membalas dendam pada Riris, aku tidak keberatan.
Dia menatapku dalam waktu yang lama, pandangannya yang gelap turun ke dadaku yang dipenuhi bekas ciuman.
Tenggorokannya bergerak, dan

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link