Bab 24
Karin mengangguk. "Aku akan berusaha sebisa mungkin."
Novia menarik napas lega.
Menurutnya, karena Karin berjanji akan berusaha, pasti dia akan meminta bantuan Keluarga Suntaro. Masalah ini seharusnya sudah pasti terselesaikan.
Suasana makan siang kali ini sangat harmonis, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Pukul setengah tiga sore, Karin tiba lebih awal di Kedai Segara, tempat dia janjian bertemu dengan pihak lawan.
Kedai minuman itu cukup besar, dengan dekorasi didominasi warna biru muda, penuh dengan kesan modern dan minimalis.
Dia masuk dan memesan dua minuman dingin, lalu mulai menunggu.
Tidak disangka, dia menunggu sampai pukul setengah empat sore, tapi pihak lawan tidak kunjung muncul.
Persiapan terburuk yang dia bayangkan hanyalah disiram air dan dimarahi, tapi ternyata lawannya bahkan tidak muncul sama sekali.
Dia mengeluarkan ponselnya, mencari nomor tadi dan meneleponnya. Setelah cukup lama, baru ada yang mengangkat. Karin segera berkata, "Halo, aku sudah menunggu di K

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link