Bab 61
Namun, Karin sama sekali tidak bisa mengendalikan kegelisahan dalam dirinya.
Pada saat itu, langkah kaki terdengar dari belakang, lalu sebuah sosok berhenti di belakangnya.
Karin dengan susah payah menoleh ke belakang, dan melihat Esther berdiri menyilangkan tangan di dada dengan angkuh.
Karin pura-pura tidak melihatnya, lalu memalingkan kepala kembali.
Esther tidak peduli dengan sikap acuh itu. Dia tertawa pelan, lalu berkata dengan gembira, "Karin, kamu pasti belum tahu apa yang dicampur kakakku ke dalam minumanmu, 'kan?"
Karin menjawab dengan suara serak, "Aku sudah bisa tebak."
Paling obat perangsang atau sejenisnya.
Esther berpura-pura terkejut. "Nggak disangka efeknya begitu cepat. Sepertinya tubuhmu sudah bereaksi! Kakakku malah suruh aku datang lebih lambat. Kalau aku benar-benar datang lebih lambat, mungkin kamu sudah akan tersiksa setengah mati oleh efek obatnya, 'kan?"
Karin menatapnya. "Kamu ... maksudmu apa? Fernando suruh kamu ... "
Lidahnya sudah mulai tidak jelas.
Namun

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link