Bab 72
Melihat itu, Zaki langsung menerjang ke arah Selena dan berteriak dengan nada tegas yang jarang terdengar darinya, "Kamu belum puas membuat keributan? Mau ada korban jiwa baru kamu senang?"
Selena langsung menangis karena bentakan itu. Dia menggigit bibirnya, memelototi Karin dengan penuh kebencian, lalu pergi bersama orang-orangnya.
Zaki segera mendekat, membereskan meja dan kursi yang berantakan. Dia menemui pemilik warung terlebih dahulu untuk mengganti kerugian, baru kemudian menghampiri Karin dengan penuh penyesalan. "Karin, maaf ... "
Karin duduk di kursi dengan bantuan Simon dan Grace. Punggungnya terasa perih menyengat sampai-sampai dia tidak sanggup berbicara. Dia hanya melambaikan tangan pada Zaki, menyuruhnya pergi.
Namun, Zaki mengira dia sedang berusaha menghiburnya. Rasa bersalahnya semakin besar. "Semua ini salahku. Selena mengejarku sudah lama, tapi aku nggak pernah menerimanya. Karena itu, dia dendam dan berusaha menjatuhkanku. Aku nggak menyangka dia akan sampai segil

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link