Bab 79
Halim tertegun sejenak. [Dia bisa siapa lagi? Dia cuma seorang sales asuransi, tapi aku sangat menghargainya. Aku bahkan berencana menyerahkan seluruh divisi bisnis kepadanya.]
Fernando tidak menyerah. "Dia nggak punya latar belakang apa-apa?"
Halim berhenti sejenak, lalu tersenyum, [Oh, kamu menanyakan itu. Dia memang kerabat wakil direktur perusahaan kami, tapi itu nggak ada hubungannya dengan kemampuannya. Dia sendiri sudah cukup berbakat.]
Ekspresi Fernando berubah-ubah, dan akhirnya dia berkata, "Aku mengerti. Maaf menyita waktumu. Lain kali, aku akan mentraktirmu makan, Pak Halim."
Setelah menutup telepon, dia berpikir sejenak, lalu menelepon Pak Damian dari Grup Winata.
"Pak Damian, waktu kita bertemu di Kompleks Indah dulu, Anda bilang mau menandatangani kontrak dengan Xander. Kontrak apa itu?"
Saat itu di luar vila Keluarga Suntaro, ketika Karin menampar ibunya dan ibunya hendak menuntut penjelasan, Xander datang bersama Pak Damian, mengatakan akan menandatangani kontrak keeso

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link