Bab 15
Beberapa hari berikutnya, Ivan benar-benar bersikap layaknya seorang wisatawan.
Namun, kunjungan wisatanya hanya di penginapan saja. Dia seharian bersantai di sofa sambil mengamati kegiatan Anna.
Dia banyak menemukan keanehan selama mengamati wanita itu.
Tetangga ramah yang pernah menyambutnya dulu, sering datang berkunjung membawakan camilan sebagai bentuk keramahan bertetangga. Tapi Ivan jelas bisa melihat kalau tatapan orang itu tertarik pada Anna.
Ivan selalu mengepalkan kedua tangan setiap kali melihatnya. Dia nyaris tidak bisa menahan emosinya.
Tapi dia juga tidak bisa apa-apa.
Dia takut tindakannya bisa dijadikan Anna alasan untuk mengusirnya.
Setidaknya, Ivan jadi bisa "hidup tenang" selama empat atau lima harian. Sampai akhirnya mendapatkan telepon dari Keluarga Roslan.
[Ivan, bisakah kamu pulang sebentar? Riki sedang kritis.]
Mita tercekat. Dia terdengar panik sekaligus putus asa. Suaranya merusak ketenangan di halaman.
Anna yang sedang memotong buah juga termenung seketika.

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link