Bab 20
Sirene ambulans terdengar menjauh dengan perlahan.
Hujan mengalir di wajah Lyvia yang pucat, bercampur dengan air matanya.
Dia berdiri di atas beton depan vila. Ujung jarinya masih terasa lengket oleh darah Steve.
Sebuah lampu mobil yang menyilaukan menembus hujan.
Maybach hitam berhenti mendadak di depannya. Haikal bahkan tidak sempat membuka payung. Dia langsung turun dan membungkusnya dengan jas panjang.
"Lyvia." Pelukannya makin erat, seolah ingin menyatu dengan tubuhnya. "Jangan takut, aku akan membawamu pulang."
Wajah Lyvia tertempel di bahunya, hingga tercium aroma cedar yang familier.
Pelukan itu terlalu kuat, hingga tulang rusuk Lyvia terasa nyeri. Namun, anehnya pelukan itu berhasil menghentikan gemetarnya.
Di dalam mobil, pemanas menyala penuh. Haikal membungkus Lyvia dengan selimut berlapis-lapis.
Saat ini, dia baru berkata dengan pelan, "Selama ini, aku menghubungi tujuh grup termasuk Semara dan Wahama. Kami bekerja sama untuk mengambil alih seluruh pangsa pasar Grup Furla

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link