Bab 22
Sayangnya, dia baru menyadari semuanya terlalu terlambat, sehingga orang itu pergi.
Namun sekarang berbeda, dia sudah memikirkan semuanya dengan jelas. Selama Nila mau memaafkannya, dia bersedia melakukan apa pun yang diminta.
Membayangkan Nila kembali ke sisinya, Johan tersenyum tanpa bisa menahan diri. Perasaan bahagia memenuhi dadanya, membuatnya sangat menantikan momen saat bisa bertemu dengan Nila.
Setelah delapan jam penerbangan, akhirnya pesawat mendarat. Johan tidak sabar dan langsung bergegas menuju alamat yang telah mereka sepakati untuk bertemu dengan orang yang dicintainya.
Tempat pertemuan mereka adalah sebuah kafe. Saat Johan mendorong pintu, lonceng angin berbunyi, dan begitu masuk, matanya langsung tertuju pada Nila yang duduk di sudut ruangan.
Sudah sebulan mereka tidak bertemu, namun rasanya seperti menahan rindu selama setahun penuh. Kini, saat akhirnya bertemu dengannya, Johan merasa sedikit bingung seolah semuanya tak nyata.
Nila banyak berubah.
Saat berada di sisi

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link