Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 4

Tubuh Ethan seketika membeku, dia jelas tidak menyangka Tania akan bereaksi seperti ini. Tania mencium dengan keras, tangannya memeluk pinggang Ethan dengan erat. Dia menangis dan berkata, "Pak Ethan, aku benar-benar mencintaimu. Jangan kejam seperti ini, tolong lepaskan keluargaku ... " Belum selesai dia berbicara, Ethan akhirnya bereaksi. Ethan dengan kasar mendorong Tania. "Pergi! Jauhkan tubuhmu dariku!" Dia seperti seekor singa yang marah. Matanya tajam seperti pedang yang seolah-olah ingin memotong-motong Tania. "Nggak! Nggak mau!" Tania terus berjuang, dia menggeleng-gelengkan kepalanya dan memeluk paha besar pria itu. "Pak Ethan, aku nggak memintamu untuk menikahiku ataupun memberikanku status. Orang tuaku sudah berpesan sebelum aku ke sini, asalkan bisa bersama Pak Ethan, aku juga rela menjadi seorang selingkuhan ... " Tania seperti permen karet yang menempel pada Ethan. Hal ini membuat pria itu marah dan menarik pistol di pinggangnya! "Jangan, Pak Ethan!" ucap Tania, tetapi dia tetap tidak melepaskan Ethan dan memejamkan matanya dengan rapat. Sepertinya kali ini hidupnya sudah pasti berakhir. Semua suka duka yang dialaminya selama 10 tahun diadopsi oleh Keluarga Alins, akhirnya akan benar-benar berakhir! Akan tetapi ... Satu menit, dua menit. Tania tidak kunjung mendengar tembakan itu, apa yang terjadi? Jangankan Tania, bahkan Ethan juga sama sekali tidak menyangkanya. Wanita ini sekali lagi membuat dirinya ... kehilangan kendali. Hanya dalam waktu singkat, dia juga jelas dalam keadaan sadar ... bagaimana mungkin?! Melihat Tania membuka mata, dia dengan kasar melepaskan wanita itu dan menjauhkan diri. "Bawa dia pergi, kurung dia!" Pengawal di luar pintu segera bertindak, tetapi Tania tidak berniat untuk dibawa pergi semudah itu. "Pak Ethan, Pak Ethan, dengarkan aku dulu ... " Ethan berusaha menekan dorongan hatinya, dia berkata dingin, "Tutup mulutnya juga! Kalau dia nggak mau bicara, lebih baik dia diam!" Mulut Tania pun ditutup. "Hmph hmm hmm ... " Dia pun dengan putus asa diseret keluar dari bawah sabit kematian, dia dibawa ke ruang bawah tanah rumah sakit. Melihat pintu yang ditutup, Tania pun duduk di sudut ruangan sambil merajuk. "Ngapain sih bertele-tele begini, dia mau aku mati atau nggak!" Tania makin marah. Saat dia mengangkat bantal untuk melemparnya ke pintu, pintu kamar tiba-tiba dibuka. "Ah!" Di luar pintu terdengar suara teriakan, terlihat seorang wanita bangsawan yang berpakaian mewah. Bantal tersebut tepat mengenai wajahnya. Di atas kain putih bantal itu pun tercetak wajah hantu, jelas sekali riasan wajahnya telah luntur. Tania terkejut. "Maaf, maaf ... " Wanita bangsawan itu dengan marah berkata, "Sesuai yang diharapkan dari anak haram kampungan, sama sekali nggak terdidik!" Tania mengernyitkan dahi, dia paling tidak suka dipanggil anak haram. Apakah menjadi yatim piatu adalah kesalahannya? "Jelas-jelas kamu yang nggak tahu cara mengetuk pintu." Dia dengan tidak sopan membalas, "Bibi, bercerminlah dan lihat wajahmu. Kamu jangan berdandan lagi, jadinya sangat jelek dan menyeramkan!" "Apa katamu? Bibi? Jelek?" Wanita itu sangat marah hingga kehilangan keseimbangannya. Dia mengambil cermin dari tasnya dan melihat penampilannya yang berantakan, tubuhnya pun makin gemetar. Dia menarik napas dalam-dalam, berusaha mempertahankan sisi anggun dan wibawanya. "Kamu rubah yang telah menggoda putraku, ya?" Tania baru menyadari, wanita ini ternyata adalah ibunya Ethan, nyonya dari Keluarga Sahir, yaitu Erina! "Iya, itu aku. Apa kamu ke sini untuk membunuhku?" Tania masih kelihatan kesal. Erina sangat tidak menyukai sikap Tania, tetapi dia tetap menahan dirinya dan berkata, "Aku punya perjanjian di sini, tanda tanganilah!" Erina menganggap dirinya sebagai bangsawan, dia sangat mementingkan asal-usul dan garis keturunan. Dia jelas sangat membenci Tania, yang merupakan anak haram kampungan. Jika bukan karena Ethan yang selama bertahun-tahun tidak pernah mendekati wanita. Jika bukan karena Ethan yang terus mengabaikan tunangan pilihannya, dia tidak akan mengambil langkah putus asa seperti ini. Erina segera berkonsultasi dengan dokter terkait setelah mengetahui bahwa Tania, seorang anak haram, berhasil naik ke ranjang Ethan. Selama Tania mau bekerja sama beberapa kali, mungkin saja penyakit Ethan bisa sembuh. Dengan demikian, pernikahan Ethan dan Rachel Tanaya dapat lebih cepat dilaksanakan ... Oleh karena itu, nyawa anak haram ini masih ada gunanya! Erina melemparkan selembar kontrak ke depan Tania. Tania dengan penasaran mengambilnya, dan baru menyadari bahwa itu adalah sebuah perjanjian kerahasiaan. Dalam waktu 3 bulan, asalkan dia mau bekerja sama dengan perawatan Ethan, setelah semuanya berhasil dia akan mendapatkan 100 miliar. "Bagaimana? Bahkan Keluarga Alins juga nggak bisa mengeluarkan uang sebanyak ini, 'kan?" Erina telah memperkirakan bahwa Tania adalah wanita yang menginginkan kekayaan dan kemewahan, jadi Tania pasti akan menyetujui syarat ini. Akan tetapi ... Tania malah seakan-akan telah menemukan rahasia besar. "Ternyata Ethan benar-benar sakit? Sepertinya rumor itu nggak sepenuhnya bohong, dia yang nggak pernah mendekati wanita pasti memiliki masalah!" Penampilan luar biasa semalam pasti disebabkan oleh obat yang dia bawa, jadi itu tidak dihitung! Erina mengelus dadanya. Untungnya dia tidak menderita hipertensi, bila tidak, dia benar-benar bisa pingsan karena marah. "Dasar anak haram. Percaya nggak percaya, aku bisa membuat seluruh keluargamu dikubur bersamamu!" Tania tidak takut. "Silakan saja, silakan kubur mereka bersamaku. Aku sangat menginginkannya." "Kamu ... " Erina ternganga, tidak menyangka Tania seangkuh ini! Namun, topik ini tidak dapat dilanjutkan. Ethan tiba-tiba muncul di depan pintu, dia juga sangat tidak senang dengan kedatangan ibunya, "Ngapain kamu di sini?" Erina menenangkan emosinya, lalu berkata dengan nada seorang ibu yang penyayang, "Bukannya aku tahu kamu ke rumah sakit? Jadi aku ke sini untuk mengecekmu." "Tapi kamu nggak seharusnya di sini." Nada bicara Ethan sangat dingin. Jelas, dia tidak memiliki banyak kasih sayang terhadap ibunya ini. Erina terlihat tidak senang. "Anakku, aku melakukan ini semua untuk kebaikanmu. Kamu ... " Namun sebelum dia selesai bicara, Ethan langsung melewatinya dan berjalan menuju Tania. Dia langsung menarik perjanjian yang ada di tangan gadis itu. Dia hanya meliriknya sejenak, lalu mencibir, "Erina, kamu benar-benar tahu banyak. Katakanlah, siapa yang memberitahumu?" Dia melirik ke arah Hughes yang berdiri di sampingnya. Bulu kuduk Hughes seketika berdiri. "Pak Ethan, saya hanya setia kepada Anda!" Ethan paling membenci pengkhianatan. Orang yang mengkhianatinya mungkin berakhir dengan tubuh yang hancur berkeping-keping, tetapi kemungkinan yang lebih besar adalah tidak bisa hidup dan juga tidak bisa mati! Erina juga tahu tentang kebencian Ethan dan segera menjelaskan, "Ini rumah sakit, dengan begitu banyaknya orang di rumah sakit, aku tentu saja bisa mengetahuinya dengan mudah ... " "Pecat semua orang!" Perintah Ethan tidak dapat dibantah. "Apa maksudmu ini? Ethan, aku ibumu, aku juga peduli padamu!" Erina marah tak terkendali. Tatapan Ethan terasa dingin. "Sebelumnya Rachel, sekarang dia. Kalau kamu benar-benar peduli padaku, maka tolong Erina, berhentilah menguji batas kesabaranku." Berkat Erina, kebencian Ethan terhadap wanita telah mencapai puncaknya. Jangan bilang dia tidak tertarik pada wanita, bahkan jika ada wanita yang mendekatinya tanpa izin, dia akan merasa jijik. "Ini adalah yang terakhir kalinya!" Erina berusaha keras untuk membela diri. "Rachel adalah gadis yang baik, dia bahkan pernah mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkanmu saat kecil. Keluarganya juga sepadan dengan keluarga kita, hanya dia yang layak menjadi istrimu ... " Namun, Ethan sudah kehilangan kesabarannya dan berkata dengan dingin, "Antar Erina kembali. Tinggallah di rumah dan jangan ganggu aku lagi." Setelah mengucapkan kata-kata itu, dia bersiap untuk memerintahkan pengawalnya untuk membawa Erina pergi. Melihat situasi yang tidak menguntungkan ini, Erina langsung mengeluarkan senjata pamungkas. "Ethan, kalau kamu nggak memikirkanku, paling nggak pikirkan nenekmu yang malang! Sebelum meninggal, dia selalu ingin melihatmu menikah dan punya cucu yang menggemaskan. Kamu nggak bisa mengecewakannya, 'kan?!"

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.