Bab 82
Setelah itu, Rachel memutuskan telepon dan mengirimkan alamat kepada Tania.
Tania merasa sedikit putus asa dan menghela napas panjang. Dia pun bersiap-siap dan pergi memenuhi janji itu." Nona Rachel pasti salah paham. Aku harus jelaskan semuanya," pikirnya.
Sore harinya, Tania tiba di sebuah hotel megah sesuai alamat yang dikirimkan.
Namun, belum sempat dia melangkah masuk, seorang satpam segera menghentikannya." Nona, tempat ini bukan untuk sembarang orang," ujarnya tegas.
Penampilan Tania memang cukup sederhana, dia mengenakan barang-barang murah dari pasar kaki lima yang harganya tak lebih dari dua ratus ribu, sehingga dia terlihat sangat miskin.
Biaya menginap di hotel ini mencapai puluhan juta rupiah per malam, membuat kehadirannya terkesan sangat tidak sesuai.
Tania menjelaskan, "Aku datang untuk mencari orang. Kalau boleh tahu, apakah Nona Rachel ada di sini?"
"Nona Rachel?" Satpam itu mengejek. "Kenapa nggak bilang saja kalau kamu kenal Ethan Sahir? Sudahlah, kalau kamu masih n

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link