Bab 26
Setelah mengeringkan lantai, dia memindahkan kasur tipis dan selimut di ranjang ke lantai.
Sedangkan ranjang itu, dia memang tidak sudi tidur di atasnya.
...
Di atas mobil Bugatti edisi terbatas.
Aditya kesal, lalu menekan nomor Arlon, "Di mana? Mari keluar minum?"
"Oh, apakah aku nggak salah dengar? Orang setenang dan terkendali seperti Tuan Muda Aditya sampai mengajakku minum? Siapa yang membuatmu kesal?" Arlon menggodanya.
"Jangan banyak omong kosong." Aditya sedang emosi.
"Baiklah. Aku sama Carlo sama Alex lagi di Kafe Luca, nanti kukirim alamat ke grup. Cepat ke sini."
Aditya mengernyit, "Kalian bertiga bukannya biasanya nongkrong di bar? Kenapa malah duduk di kafe, apa otak kalian bocor?"
Arlon mendengus, "Otakmu yang bocor. Ini semua gara-gara Carlo yang tertarik dengan pemilik kafe. Dia bilang, pemiliknya pasti muncul setiap Rabu, jadi kami menemaninya menunggu kesempatan."
"Baik, aku ke sana."
Aditya menutup telepon, lalu ke sana mengikuti navigasi.
Sekitar setengah jam kemudi

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link