Bab 49
"Agar kamu nggak terus bilang kalau kami berdua menghabiskan uang putramu, tapi langsung dilupakan begitu putramu dapat uang." Sharleen berkata dengan suara yang keras, "Ibuku kerja seharian. Dia harus urus putramu dan membesarkan cucumu, dia kerja lebih keras daripada siapa pun."
"Kerja keras? Seorang wanita memang harus urus rumah tangga," ucap Lina dengan wajah yang memerah. Dia mengetahui sifat Sharleen, jadi dia langsung pergi ke kamarnya setelah mengatakan ini.
"Kenapa kamu menghindar? Kalau lain kali aku lihat kamu memarahi ibuku lagi, aku akan buat kalian semua menderita."
Sharleen tidak ingin melepaskan Lina begitu saja. Emma menarik tangannya, lalu menatapnya dengan tatapan memohon. "Sharleen, jangan bicara lagi."
"Ibu, bisakan kamu bersikap lebih tegas?" tanya Sharleen dengan marah. "Kenapa Ibu membiarkannya memarahimu?"
Emma berkata dengan getir, "Ucapannya benar, aku memang nggak berguna dan juga nggak bisa menghasilkan uang."
Sharleen tidak bisa berkata-kata, ibunya terus

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link