Bab 73
Setelah mengatakan ini, dia segera membawa pria bertato pergi.
Begitu keluar dari kamar pasien, pria bertato itu menepis tangan temannya. "Kenapa kamu menghalangiku? Sialan, beraninya dia memerintahku?!"
"Kamu sudah mabuk, tutup mulutmu." Teman pria bertato itu berkata, "Pria itu bukan orang yang biasa, kita nggak bisa singgung dia."
"Cih, dia cuma terlihat sedikit tampan saja."
"Apa yang kamu tahu? Apakah kamu lihat jam tangannya? Satu jam tangannya seharga beberapa miliar, bagaimana mungkin orang yang nggak mampu bisa beli jam itu?"
Pria bertato itu langsung terdiam.
...
Di dalam kamar pasien.
Pria bertato itu berhasil ditarik keluar dengan mudah.
Sharleen tidak bisa menahan diri untuk menatap Aditya dari atas sampai bawah. Saat berdiri di bawah cahaya, pria ini terlihat sangat berwibawa dan tegas, otot pria itu bahkan samar-samar terlihat di balik kemejanya.
Apakah preman itu tidak berani menyinggung pria ini karena auranya?
"Apa yang kamu lihat?" tanya Aditya dengan suara yang rend

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link