Bab 19
Wajah Rizal berubah-ubah, muncul sedikit rasa bersalah, tapi segera lenyap.
"Wenny memang pernah menyelamatkanku, tapi hidup keduaku diberikan Kak Clayton. Aku hanya setia pada Kak Clayton!"
Clayton tidak mengatakan apa-apa, hanya bereaksi saat nama Wenny disebut.
Dia melambaikan tangan ke Erwin untuk mendekat, matanya bergetar dan perlahan menatapnya.
"Kamu ... kamu benar-benar nggak tahu di mana Wenny?"
Wajah Erwin menegang dan mau menjawab.
Tapi pintu tiba-tiba didorong keras.
"Ketemu! Kak Wenny sudah ditemukan!"
Wajah Clayton langsung berubah drastis.
Rizal segera bereaksi. "Di mana? Cepat katakan di mana!"
Orang yang datang terengah-engah, membungkuk dan keringat menetes ke lantai.
"Di Kota Jiberia!"
Clayton tercengang, tangannya tanpa sadar mengepal seprai.
Suaranya serak, tapi ada sedikit rasa senang dan harapan.
Dia ingin buru-buru turun dari tempat tidur, tapi rasa sakit membuatnya kembali lagi.
Rizal segera menuntunnya.
Clayton memegang tangan Rizal dengan erat. "Pesan tiket

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link