Bab 23
Ibuku terkejut sejenak, matanya menatap dengan heran, lalu dengan penuh kasih sayang memegang wajahku dan menghela napas. "Putriku yang bodoh, kamu benar-benar nggak peka sedikit pun, meskipun kamu sudah cukup akrab dengan Keluarga Gunawan, tapi tetap saja harus memperhatikan citra."
"Lagi pula, Fany merebut Gio, dia juga hamil. Kalau kamu muncul dengan penampilan yang berantakan, betapa memalukannya hal itu."
Sampai sekarang, ibuku masih saja kesal.
Bagaimanapun, aku adalah putrinya yang sangat dia sayangi, perasaan dan masa mudaku selama ini jadi sia-sia, pada akhirnya malah ditinggalkan dengan kejam ...
Kata pepatah, kalau ditinggalkan kita harus menunjukkan nilai dalam diri kita.
Aku mengerti maksud ibuku, jadi aku ikut mereka membeli pakaian.
Setelah memilih dengan cermat, akhirnya aku menemukan gaun yang cocok untukku. Tentu saja, karena menghabiskan waktu membeli baju, aku jadi terlambat saat pergi ke restoran.
Semua orang sudah berkumpul.
Ketika orang tuaku masuk, mereka dengan

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link