Bab 89
Keluar dari lift, saat berjalan di lorong menuju kantor, entah dari sudut mana Fany tiba-tiba muncul. Di wajahnya selalu ada riasan tipis yang tampak polos, rambutnya tergerai lembut. Dia mengenakan gaun bermotif bunga berwarna kuning muda, seperti sebuah bunga osmanthus yang mekar di hari hujan.
Sekilas aku langsung tahu, dia datang untuk mencari masalah denganku. "Ada apa?"
Fany tersenyum tipis. "Queny, apa kamu pernah terpikir untuk kembali bersama Gio?"
"Nggak pernah."
"Jangan keras kepala, sebenarnya aku tahu. Kalau saja aku nggak sedang mengandung anak ini, aku sudah lama menyerahkan Gio padamu. Sebenarnya Gio masih sangat peduli padamu. Dia sering menyebutmu di depanku. Dia bilang kamu lembut, pengertian, dulu waktu sekolah bahkan membantu mencucikan kaus kakinya. Saat kecelakaan mobil dulu, tulang rusukmu sampai patah demi menolongnya."
Aku benar-benar tidak ingin membahas topik ini. Selain membuang waktu, aku hanya akan semakin merasa bahwa semua pengorbananku dulu tidak ada a

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link