Bab 93
Namun, aku tetap tersenyum dan berterima kasih kepada Bu Dewi.
Aku membereskan meja, lalu membawa dokumen yang perlu ditandatangani untuk menemui Yudo.
Begitu pintu kubuka, aku langsung melihat Yudo yang sedang berganti pakaian. Saat itu, tubuh bagian atasnya tidak mengenakan pakaian. Tubuhnya yang kekar bagaikan patung Yunani kuno, terpampang jelas di hadapanku. Setiap inci kulitnya memancarkan kilau sehat dan kuat.
Aku datang pada waktu yang sangat tidak tepat!
Aku buru-buru ingin menutup pintu. "Maaf, Paman Yudo, aku nggak sengaja ... "
"Queny?" Yudo memanggilku, suaranya sangat seksi, bagaikan alunan cello yang merdu di pagi hari. "Masuk."
"Aku ... "
Aku mengintipnya dengan hati-hati. Dia sedang mengenakan kemeja hitam sambil membalikkan tubuh. Proporsi tubuhnya sempurna, memesona.
Aku menelan ludah, lalu tetap melangkah masuk.
Melihat sikap canggungku, Yudo tertawa pelan, lalu duduk santai di sofa dengan kaki panjang terangkat, sudut bibirnya terangkat samar, "Bukannya waktu di re

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link