Bab 95
Wajah Gio seketika berubah menjadi merah padam. "Queny, jangan menyindirku dengan nada sinis!"
Aku mencibir dingin. "Hanya orang yang rendah diri yang akan merasa aku sedang menyindir! Kamu seharusnya mencari masalahnya pada dirimu sendiri!"
Setelah berkata demikian, aku langsung berbalik pergi, tidak ingin membuang waktu dengannya.
Karena saat ini, ada hal yang jauh lebih penting untukku.
Aku segera menuruni tangga.
Ternyata benar seperti yang Gio katakan, Pak Zaki sudah menunggu di lantai satu.
Aku berjalan mendekat dengan tenang, wajahku menampilkan senyuman formal standar. "Pak Zaki, maaf membuat Anda menunggu lama."
Pak Zaki adalah seorang kakek dengan wajah ramah. Semasa muda, dia berjuang keras sendiri sehingga berhasil berdiri kokoh di dunia bisnis. Bahkan di usianya yang sudah lanjut, dia tetap belum berhenti bekerja.
Aku masih ingat, dalam kehidupanku sebelumnya, Pak Zaki selalu berinvestasi di Grup Puspita dan memperdalam kerja sama. Bisa dibilang, kesuksesan Grup Puspita ti

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link