Bab 11
Tiba-tiba, Gian merasa kepalanya kosong.
"Apa maksudmu?"
Dia seakan terpaku, menatap surat cerai itu dengan pandangan kosong.
Memang benar, itu adalah surat cerai. Namanya dan nama Nadine tercantum jelas di dalamnya.
Dia menatap surat itu dengan tak percaya, dan matanya langsung memerah. Dengan suara serak, dia akhirnya bersuara.
"Bagaimana mungkin aku bercerai dengan Nadine? Aku nggak pernah menyetujuinya! Bagaimana mungkin dia bisa mengurus perceraian ini sendirian?"
Insting pertamanya berkata, ini pasti palsu.
Selama ini, dia tak pernah setuju bercerai. Bagaimana mungkin Nadine bisa mendapatkan surat cerai sendirian?
Pasti Nadine sedang marah, sengaja membuat ulah, dan ingin membuatnya kesal.
Dia yakin itu.
Napas Gian yang tadinya tersengal mulai tenang, dan dia menahan diri untuk tetap rasional.
"Aku nggak pernah menyetujui perceraian ini, semua ini pasti palsu!"
"Cari ke mana Nadine pergi!"
Gian berusaha menahan dirinya tetap tenang, menekan rasa panik di dada, dan berkata dengan

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link