Bab 51
Yani menekan tombol kirim, lalu berjalan ke arah Yasmin, menyesap kopi yang dibelikan Yasmin untuknya, lalu berkata sambil tersenyum, "Tentu saja aku ingin minta bantuan, tapi aku tahu hal yang paling ingin kamu selesaikan sekarang adalah menyelesaikan disertasi. Jadi, aku nggak akan ganggu dulu. Nanti kalau kamu sudah luang, aku nggak akan sungkan. Tapi, pekerjaan cepat dengan bayaran 20 miliar ini, rugi kalau dilewatkan."
Yasmin terdiam sejenak setelah mendengarnya.
Hal yang ingin dia lakukan, diingat baik oleh temannya, bahkan dihormati dan dianggap penting.
Itu adalah sesuatu yang tidak pernah dia dapatkan dari Cakra.
Keputusan awal Yasmin untuk bercerai, lahir dari situasi yang "terpaksa".
Namun sekarang, dia makin yakin.
Perceraian adalah keputusan yang tepat.
Yasmin tersenyum dan berkata, "Segera."
Awalnya, Yani tidak menangkap maksudnya, dua detik kemudian baru sadar maksudnya adalah disertasi itu akan segera diterbitkan. Dia pun tertawa getir seperti menyerah akan hidup. "Aku

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link