Bab 11
Sigit tiba-tiba berdiri. "Nggak mungkin!"
"Beberapa hari ini, sudah terlalu banyak hal yang terjadi," ucapku datar.
Aku menatap mata Sigit dengan tajam. "Pertama, Sandi bersikeras ingin bersama Jenny ..."
Sigit yang biasanya tenang dan terkendali, kali ini suaranya bergetar ketakutan.
"Itu karena dia belum mengerti, Sayang. Aku sama sekali nggak pernah melakukan hal yang melampaui batas."
"Kamu boleh membenci Sandi, juga boleh menyalahkanku ... "
"Tapi kamu nggak boleh meninggalkanku."
Saat dia mengucapkan kata-kata itu, nadanya hampir seperti permohonan.
Namun, dia tetap saja melemparkan semua kesalahan kepada Sandi.
Dia seolah tidak menyadari bahwa semua luka yang aku alami adalah akibat dari pengabaian dan toleransinya.
Tentu saja dia juga takkan pernah menyadari bahwa selama bertahun-tahun bersama, rasa cintaku padanya yang terus bertambah dalam, juga telah benar-benar lenyap pada saat aku jatuh dari tangga kemarin.
"Dan saat itu juga, aku tiba-tiba sadar. Kamu sudah janji padaku n

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link