Bab 28
Karen mengangguk, Karlo segera menatap pria itu dan berkata sambil tersenyum.
"Bos Arvin, ini Sandi." Saat berbicara, Karlo menatap Karen. "Ini Bos Arvin yang sebelumnya pernah aku ceritakan padamu."
Karen mengangguk, tapi pria itu langsung mengerutkan kening, tatapan matanya penuh kecurigaan. "Ini Sandi?"
Mungkinkah sengaja mencari sembarang orang untuk membodohinya?
Karen yang awalnya ingin menyapa, langsung berhenti.
Senyum di wajah Karlo sedikit memudar lalu menatap Arvin dengan wajah muram dan berkata, "Bos Arvin meragukanku?"
Namanya cukup terkenal. Siapa yang tidak mengenal Karlo?
Arvin segera tersenyum menyanjung lalu berkata, "Nggak, mana mungkin aku meragukan Tuan Muda Karlo?"
Meski berkata demikian, tanpa sadar Arvin menatap Karen yang dari tadi hanya diam saja.
Karen menarik kursi untuk duduk, meletakkan tangannya di atas meja dan mengetuknya pelan berulang kali.
Suasana di dalam ruangan tiba-tiba menjadi tegang.
Arvin menelan ludah tanpa sadar. Gadis cantik di depannya mas

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ