Bab 7 Tahu Batasan

"Aku bukan Sheila! Kalau berani, balas dendamlah kepada Sheila langsung!" Sekalipun aku berteriak, Gerry tidak peduli." Aku tidak berani berteriak lagi karena suasana hati Gerry yang berubah-ubah. Takutnya, pria itu makin menyakitiku. Esok harinya, aku bangun sampai siang. Begitu bangun, aku melihat Sheila ada di kamarku. Sheila tersenyum kepadaku. Di sisi lain, aku merasa bersalah karena aku bercinta dengan kekasihnya sepanjang malam kemarin. Aku menunduk, malu bertatapan mata dengannya. Sheila tiba-tiba bertanya dengan tersenyum, "Kamu merasa bersalah kepadaku?" Aduh, aku bingung menjawabnya. Aku hanyalah alat agar Sheila cemburu. Namun, aku dan Gerry sudah bercerai, seharusnya aku menjauh darinya. Yang kulakukan justru mengganggu hubungannya dengan Gerry demi membalas budi karena Gerry membantu melunasi utang keluargaku. Oleh karena itu, aku merasa bersalah. Aku mengangguk, lalu berkata lagi, "Tenang saja. Gerry tetap milikmu. Aku nggak ada niat merebutnya darinya. Lagi pula, Gerry