Bab 202
Sementara itu, di mobil.
Nindi tampak riang saat berkata, "Barusan, aku berhasil menghajar cewek licik itu. Tanganku sampai kebas! Waktu itu, ekspresi wajahnya luar biasa!"
Dia pikir, seharusnya, Sania masuk dunia hiburan saja!
Siapa tahu, dia bisa menemukan pekerjaan yang cocok sebagai si licik sejati!
Cakra, yang duduk di sampingnya, melihat Nindi yang begitu bahagia. Dia menyadari, sungguh tidak perlu untuk khawatir. Sekarang, Nindi jauh lebih kuat daripada sebelumnya.
"Kapan rencanamu pergi?" tanyanya santai.
"Besok, setelah semua urusan selesai, aku beli tiket pesawat ke Yunaria."
Nindi meliriknya sejenak. Dia sadar, tidak akan sering melihat Cakra lagi kalau Nindi pergi nanti.
Bagaimanapun juga, dia adalah dokter sekolah. Pekerjaannya ada di tempat ini.
Cakra mengangguk mendengar jawaban Nindi. "Kalau gitu, ayo, kita makan bersama besok malam sebelum kamu berangkat."
Dia tahu yang tersirat dari ekspresi Nindi, tetapi dia tidak bisa membiarkan dirinya melunak.
Sekarang, waktu yang

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ