Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 211

Nindi tidak akan membiarkan si gadis licik kabur semudah itu! "Tadi, bukannya kamu yang teriak-teriak minta bukti dan tanggung jawab?" Dia menyilangkan kedua tangan di depan tubuhnya dan berkata, "Sekarang, ada rekaman CCTV. Kenapa kamu mau pergi? Sania, jangan-jangan kamu merasa bersalah?" Darren mendengus dingin. "Kenapa harus merasa bersalah? Sania cuma luka parah, harus ke rumah sakit untuk pengobatan." "Kalau begitu, tunggu saja rekaman CCTV-nya, nggak makan banyak waktu, kok. Dia juga nggak akan mati." Nindi melirik Sania. Gadis licik itu terkejut karena tatapannya. Sania langsung berpura-pura pingsan di pelukan Darren. "Kak, aku benar-benar kesakitan, sudah nggak tahan lagi." "Sania, tahan sedikit lagi. Waktu rekamannya datang, biar aku didik Nindi baik-baik untukmu!" Sania mulai panik. Jangan sampai rekamannya keluar! Kalau tidak, semuanya akan berakhir. Dia langsung melirik ke atas, kemudian pingsan begitu saja. "Sania, kamu nggak apa-apa, 'kan?" Darren memeluk Sania, lalu ber

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.