Bab 567
Nindi menatap pesan itu dan ingin sekali bertanya langsung padanya.
Hatinya terasa seperti direndam dalam air es, dan akhirnya dia menghapus kalimat itu.
Dia melemparkan ponselnya ke samping dan hanya menatap pesan yang dikirim oleh Cakra. Namun, pada akhirnya, dia tetap tidak membalasnya.
Saat itu, Nindi benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.
Waktu berlalu dengan cepat, hingga akhirnya tiba saat makan siang. Dia kembali menerima pesan dari Cakra. "Makan siang bareng, yuk. Aku bawakan oleh-oleh dari perjalanan dinasku."
Nindi melihat sekilas pesan itu, tetapi tidak berniat membalasnya.
Tak lama kemudian, Cakra menelepon.
Nindi tidak mengangkatnya, tetapi pria itu terus menelepon beberapa kali berturut-turut. Hatinya terasa seperti digoreng dalam minyak panas.
Galuh menatapnya. "Siapa yang menelepon? Kenapa nggak diangkat?"
Baru saat itu Nindi mengambil ponselnya dan membalas pesan di WhatsApp. "Lagi sibuk. Nanti saja, ya."
Cakra langsung mengernyit begitu melihat balasan Nindi. Enta

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ