Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 709

Nindi sungguh tak menyangka, ternyata masih ada orang yang sebegitu kurang ajarnya. Dia sama sekali tidak mempersiapkan apa pun, tetapi langsung didorong hingga jatuh ke pelukan Cakra. Pria itu spontan merangkul pinggangnya, memeluknya erat agar tak sampai terluka. Namun, bagi Nindi, tindakan seperti ini hanya membuatnya merasa muak. Seolah-olah wanita bisa dipermainkan seenaknya! "Mahasiswi zaman sekarang memang beda. Lihat betapa mudanya, wajahnya saja sampai bening begitu." "Pak Kevin, jangan bercanda seenaknya begini. Ini kampus, bukan klub malam." "Klub malam juga isinya banyak mahasiswi, tapi jarang yang seberbakat dan secantik dia." Nindi buru-buru bangkit dari pelukan Cakra dengan wajah memerah. Dia menatap tajam pria paruh baya yang barusan mendorong dan melecehkannya dengan kata-kata. Pria itu menyeringai, "Wah, marah, ya? Pak Cakra itu pria yang tampan dan sukses. Ada banyak gadis yang berharap bisa dekat dengannya, kamu mau menolak begitu aja?" Nindi menyeringai dingin, waj

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.