Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 846

Cakra memejamkan matanya, tanpa banyak bicara, dia langsung membungkam bibir Nindi dengan ciumannya. Kalau memang tidak mau menjelaskan, yasudah. Sejak Nindi mengambil inisiatif tadi malam, Cakra jadi susah mengendalikan dirinya. Nindi ingin berkata sesuatu, tetapi langsung diserang tanpa ampun, dan akhirnya kalah total. Ciuman ini berlangsung cukup lama. Cakra baru saja memeluknya dan duduk di atas meja, berhenti untuk merapikan pakaiannya, tetapi Nindi dengan keras menepis tangannya. Cakra tersenyum, "Sudah dicium, sudah disentuh juga, tapi kamu masih marah?" Nindi menunduk merapikan pakaiannya, tidak ingin berbicara dengan Cakra lagi. Cakra melihat wajahnya yang memerah karena marah, lalu berkata dengan hati-hati, "Sebenarnya ada apa?" Nindi menekan ujung bibirnya, "Dengar-dengar ibumu sakit? Atau kamu buat dia marah?" Cakra mendengar kalimatnya dan tahu apa yang membuat Nindi merasa tidak nyaman. Lagi pula, sebelumnya juga pernah terjadi kejadian neneknya sakit kritis. Cakra membun

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.