Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 126

Aroma samar dari tembakau yang bercampur dengan wangi kayu pinus seketika menyelimutinya. Melihat bahwa yang datang adalah Bernard, wajah orang-orang di sekitar tampak ketakutan. Mereka mundur secara bersamaan dan seketika membentuk sebuah ruang kosong. "Bernard! Apa yang kamu lakukan?" Sania terkejut dan marah, kedua tangannya menekan dada kekar pria itu, berusaha mendorong pria itu menjauh. Namun Bernard tetap diam dan malah mengencangkan lengannya, dengan erat memeluk pinggang Sania dan membuat gadis itu tidak bisa bergerak. Dia menundukkan kepalanya, napasnya yang panas berembus mengenai telinga sensitif Sania "Malam ini, kamu sudah ingkar janji." Suaranya sangat rendah, seolah-olah dia juga menggertakkan giginya. Sania membeku sejenak, lalu langsung berpura-pura tidak ada yang terjadi dan mengalihkan wajahnya. "Maaf, aku lupa." Dada pria itu jelas naik turun. Bernard makin mendekat, bibir tipisnya hampir menempel di daun telinga Sania. "Ikuti aku." Dia memiliki banyak hal yang ing

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.