Bab 385
"Kenapa kamu menuduh Celine? Celine begitu baik, dia nggak melakukan itu."
"Bilang saja kamu cemburu dengan Celine, kenapa kamu selicik itu?"
"Vanesa, aku sangat kecewa padamu."
"Vanesa, kamu terlalu dimanjakan oleh keluargamu, kamu iri karena Celine lebih baik darimu."
" ... "
" ... "
Aku refleks menutup telinga.
Suara di kepala terus saja masuk.
"Bukan aku, bukan aku ... " gumamku dengan penuh ketakutan di mataku.
Pikiranku penuh dengan gambaran Celine berlumuran darah.
Tiba-tiba, sepasang lengan yang kuat memelukku.
"Jangan takut. Bukan kamu yang melakukannya. Pasti bukan kamu," ucap Rafael.
Aku hampir menangis dan berkata, "Tapi bagaimana kalau Celine bangun dan bilang bahwa aku yang mendorongnya?"
Rafael tiba-tiba tertawa, dia bertanya, "Memangnya yang dia katakan itu fakta? Kita harus punya bukti untuk meyakinkan segala hal."
Aku makin khawatir, lalu bertanya, "Bagaimana kalau nggak ada bukti? Aku harus bagaimana? Bukankah kamu juga percaya bahwa bukan aku yang melakukannya tanpa

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ