Bab 484
Aku tidak memakai perhiasan apa pun, hanya mengenakan sebuah jam tangan.
Aku sangat puas dengan penampilanku, lalu aku keluar dari rumah.
Sepuluh menit kemudian, aku pun muncul di hadapan Pak Revan.
Di teras yang gelap, seorang pria berpakaian jas hitam duduk sambil bersandar malas di atas sofa.
Meja di depannya dipenuhi dengan hidangan Barat yang enak.
Ketika dia melihatku berjalan ke arahnya, dia tersenyum tipis, meletakkan pisau dan garpu di tangannya, lalu mengelap sudut bibirnya dengan serbet di atas meja.
Langkahku terhenti sejenak, aku seperti ragu-ragu sebelum melangkah maju.
Pria di depanku ini adalah Pak Revan, dia tampan, beraura, tetapi dia memiliki daya tarik yang mematikan.
Aku mengulurkan tangan, "Halo, Pak Revan."
Pria itu berdiri, mengulurkan tangannya dan menjabatku, "Halo, akhirnya aku bisa mengajak Nona Vanesa keluar."
Dia menunjuk ke kursi, kemudian aku duduk.
Saat itu, aku baru menyadari bahwa lokasi yang dipilihnya sangatlah tersembunyi.
Di sudut sebuah teras, di

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ