Bab 574
Kami berdua bergurau dan tertawa di sofa. Tiba-tiba, Rafael memegang wajahku.
Aku tertegun.
Masih terlihat senyuman di matanya, tetapi terdapat perasaan yang mendalam di tatapannya.
Dia memanggil dengan suara serak, "Vanesa ... "
Aku tersipu, "Kamu ... dasar kamu ... "
Dia mendekat ke telingaku dan mengatakan sesuatu.
Wajahku menjadi makin merah.
Aku ingin mendorongnya, tetapi aku menyadari tanganku terasa lemas dan tidak ada kekuatan.
Dia mengatakan sesuatu lagi di telingaku dan aku mengangguk sambil tersipu.
Rafael tiba-tiba menggendongku dari sofa, lalu berjalan selangkah demi selangkah menuju kamar tidur.
Keesokan harinya saat aku bangun, langit sudah terang.
Aku bergerak sedikit dan seluruh tubuhku terasa sakit.
Di samping ranjangku tidak lagi kosong, melainkan ada wajah tampan Rafael yang sedang tertidur.
Aku teringat segala sesuatu yang terjadi semalam, lalu tersipu dan menyusut ke dalam selimut.
Sebuah tangan diam-diam memeluk pinggangku, kemudian menarikku ke dalam pelukannya

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ