Bab 138 Tidak Ada yang Pantas Jadi Menantuku
Kirana refleks menutup dada dengan tangan.
Dia bertanya pada dirinya sendiri.
Apakah dia sudah menjaga hatinya?
[Halo, halo? Kirana?] Janna memanggil beberapa kali dari seberang.
Kirana tersadar kembali. "Aku di sini."
[Janji padaku, pria yang jelas-jelas masih menyimpan orang lain di hatinya, jangan kita pilih, ya?]
Dia tersenyum tipis, menundukkan pandangannya. "Hmm, baiklah."
...
Karena pekerjaan di Kota Havenia diserahkan pada Pak Lukas, Yansen tidak bisa pergi ke sana. Jadi, dia sibuk di kantor hingga pukul sembilan malam baru pulang.
Duduk di mobil, jemari panjangnya membuka kancing teratas kemeja, lalu melonggarkan dasi.
"Pak Yansen, kembali ke Teluk Permata?" tanya asistennya sambil menoleh.
"Hmm," jawabnya singkat, lalu teringat sesuatu. "Kamu sudah mengantarnya pulang?"
"Ya, Nona Kirana sudah ada di Teluk Permata."
Mengingat Kirana, bibir tipis Yansen tanpa sadar tersenyum kecil.
Wanita itu terus-terusan mempermasalahkan hubungannya dengan Wanda. Sebenarnya dari sisi lain, it

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ