Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 374 Memang Pernah Dilakukan Sendiri

Lalu dia langsung mengakhiri panggilan, seolah takut mendengar ucapan pedas lainnya dari mulut Kirana. Namun, siapa yang mengatakan kata-kata pedas itu, bukankah hatinya juga tersiksa? Kirana menggenggam ponsel dengan erat dan menutup mata, baru menyadari kalau air mata tanpa sadar menetes di sudut matanya Dia bahkan tidak tahu sejak kapan air mata itu mulai mengalir. Angin di persimpangan jalan tetap berembus kencang, tetesan air mata jatuh ke punggung tangan atau ke ujung baju, Kirana bahkan tak berani menangis keras. Menyakiti Yansen adalah hal yang paling tidak ingin dia lakukan. Namun, dia tak punya pilihan lain. Ingin melindungi anak dari bahaya, ingin mencari kebenaran, dia harus bersembunyi, dia harus berkorban. ... Saat menerima telepon dari Yansen, Surya masih sedang mencari jejak anak itu. Dia memang benar-benar menyukai anak itu! "Halo?" [Mari minum.] Surya terkejut. "Aku nggak salah dengar, 'kan? Kamu bilang apa, minum?!" [Mau datang nggak?] "Aku datang!" Tanpa perlu berpi

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.