Bab 67 Kenapa Harus Begini?
"Kalau ini termasuk kecelakaan kerja, perusahaan punya bagian khusus yang mengurusinya."
Yansen tidak perlu repot.
Jawaban Yansen rapat tanpa celah, ekspresinya juga tenang seolah-olah sedang membicarakan cuaca.
Seandainya Kirana tidak melihat sendiri tato di tubuh pria itu, juga kode kunci rumahnya, mungkin dia benar-benar akan meragukan apakah Yansen sungguh-sungguh mencintai Wanda.
"Tapi, bukannya kalian ... teman?"
"Jadi, kamu berniat ikut denganku menjenguk dia?"
Kirana menggeleng cepat seperti gendang tangan. "Belakangan ini aku agak sibuk."
"Sibuk dengan proyek yang ada di tangan Sigit itu?" Tangan Yansen yang memegang gelas susu terhenti sejenak, menatapnya.
"Nggak sepenuhnya sibuk itu saja, aku juga mengerjakan proyek SNS bareng Pak Lukas."
Dia tidak merasa bersalah, meski ditatap Yansen.
"Hmm, kerjakan dengan baik."
Yansen tidak berkata apa-apa lagi. Setelah keduanya selesai sarapan, mereka pun masing-masing berangkat kerja.
...
Di rumah sakit, Wanda yang baru saja selesai op

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ