Bab 86
Setelah mendengar perkataan Gilbert, Elvina langsung menghela napas lega.
Dia perlahan-lahan berbaring di atas bantal, lalu membiarkan dokter memasangkan oksigen padanya dan menyuntikkan infus kembali.
Miranda melihat ekspresi wajah Gilbert yang terlihat sangat muram. Lalu, dia menarik lengannya dengan lembut.
Ada nada sedih dan tertekan dalam suara wanita itu, "Gilbert, kalau kamu ingin membatalkan pertunangan, aku akan memberitahu Ibu saat kondisinya lebih baik. Tapi sekarang Ibu masih dalam keadaan kritis, jadi kita setujui saja permintaannya untuk sementara waktu."
Gilbert menatap Miranda dengan dingin. Dia menjawab tanpa nada yang hangat sedikit pun, "Bukannya ini hasil yang kamu inginkan? Miranda, dulu kamu yang memaksaku, sekarang kamu masih menyuruh ibuku untuk memaksaku. Kenapa aku selama ini nggak tahu kalau kamu selalu punya yang cara cerdas, ya?"
Ketika Miranda mendengar kalimat ini, air mata mengalir di pipinya.
Dia terlihat polos dan menyedihkan.
Miranda menggelengkan kep

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์
ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ
เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ