Webfic
เปิดแอป Webfic เพื่ออ่านเนื้อหาอันแสนวิเศษเพิ่มเติม

Bab 272

Sally gagal mengejar. Perasaan panik dan penyesalan karena melewatkan sesuatu bagaikan tudung raksasa yang membuatnya sulit bernapas. Widia seharusnya menjadi burung yang terbang mengelilingi dunia, tetapi malah memudar menjadi latar belakang di pegunungan. Ujung jari Sally gemetar. Dia mengemasi semua foto di atas rak. Begitu seseorang meninggal, itu bagaikan bintang jatuh. Piala-piala yang pernah diraihnya tidak ada gunanya lagi. Sally mengambil sebuah kotak dan memasukkan satu per satu piala ke dalamnya. Ada piala Herman, piala Wulan, juga piala Widia. Ada piala balap kuda, catur baduk, golf, dan lukisan kaligrafi. Semua itu adalah penghargaan yang telah diraih oleh Widia. Di usia yang paling bersinar, Widia begitu memesona dan bebas. Sally menelan ludah, lalu bertanya, "Pak Zaki, bagaimana putri Pak Herman bisa hilang waktu itu? Polisi pasti sudah menyelidiki, 'kan? Apa kata mereka?" Zaki sedang mengemas barang-barang lain. Mereka semua dalam suasana hati yang berat, berbicara just

คลิกเพื่อคัดลอกลิงก์

ดาวน์โหลดแอป Webfic เพื่อปลดล็อกเนื้อหาที่น่าสนใจเพิ่มเติม

เปิดกล้องโทรศัพท์เพื่อสแกน หรือคัดลอกลิงก์แล้วเปิดในเบราว์เซอร์ของคุณ

© Webfic, สงวนลิขสิทธิ์

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.